Posts

Showing posts from 2019

HAKUNA MATATA (THE STOICISM PHILOSOPHY)

Image
Pernah nonton film The Lion King? Tentu saja kita semua pernah, yang belum silahkan tonton. Harus nonton ya. Ada banyak yang bisa diambil dalam sebuah film. Salah satunya dari film ini saya mengambil sebuah mantra yang menghilangkan (ya paling tidak meringankan) masalah (masa lalu) si calon Raja. "Hakuna Matata" Begitu mantra yang diajarkan Timon dan Pumbaa teman baru Simba. Mereka membuat artinya dengan jangan khawatir terhadap masalah di masa lalu. Biarkan masa lalu menjadi masa lalu. Ketika Timon bertanya kepada Simba tentang masalahnya, Simba menjawab bahwa dia melakukan kesalahan besar dan tidak bisa diperbaiki kecuali jika masa lalu bisa diubah. Timon mengamini dengan "kita tidak bisa memperbaiki masa lalu tapi kita bisa mengubah (merencakan) masa depan". Nah untuk mengubah masa depan you gotta put your past behind you. Hal buruk bisa saja terjadi dan kita tidak bisa mencegahnya adalah salah. When the world turns its back on you, you turn your back

Jangan Sepelekan Kekerasan Psikologis

Image
Ada  Fisik, ada Psikologis. Suatu kekerasan yang jauh lebih berbahaya dari kekerasan fisik yaitu kekerasan psikologis. Semua orang bisa jadi tersangka dunia dan akhirat. Kekerasan psikologis bisa terjadi dari ucapan, seperti memaki-maki, membentak, ucapan kasar dan menyudutkan, memarahi, dan bisa berupa suatu tindakan, seperti melarang, menekan, memaksa, mengancam dll.   Kekerasan psikologis menyebabkan korban menjadi ketakutan, tidak berani, hilang kepercayaan diri, sedih berkepanjangan, trauma, frustasi, stress, bahkan gila sekalipun.   Kekerasan psikologis sangat beresiko pada masa depan korban. Tindakan dan pemikiran korban dipengaruhi oleh kejadian-kejadian traumatis dari tindakan kekerasan psikologis oleh pelaku. Kekerasan psikologis sering terjadi di lingkungan keluarga antara orang tua dan anak, kakak dan adik, di lingkungan sekolah, antara guru dan murid, di lingkungan universitas antara senior dan junior, antara dosen dan mahasiswa, di lingkungan kerja antara a

Menjaga Nama Baik

Image
Jagalah dirimu sendiri dengan menjaga saudaramu. Hanifa F - Limapuluh kota, 20 Mei 2019. Dalam hubungan baik setiap manusia, ada etika dan norma yang harus dijaga setiap kita. Yaitu, menjaga nama baik seseorang. Terlebih kepada orang yang berjasa dalam hidup, atasan, teman, kerabat, orang tua, saudara, dan orang setia lainnya. Terutama kepada keluarga, seburuk apapun keluarga kita, kita harus tetap menjaga nama baik di luar lingkungan keluarga. Begitu juga dengan orang yang berjasa dalam hidup. Jangan pernah untuk membeberkan perilaku, sikap, maupun ucapan buruk dari orang yang berjasa (bagi kita) kepada orang lain meskipun itu teman yang paling dekat. Sebab, secara tidak langusung hal itu merupakan salah satu bentuk pengkhianatan dan perilaku tidak terhormat dalam membentuk ungkapan perasaan berupa perbincangan. Menjaga nama baik bukan hanya perihal menjaga seseorang atau menjaga hubungan yang baik. Tetapi juga bentuk ukuran tingkat kesopanan dan seberapa setia-nya kita

BELAJAR DARI PUTRI KECIL

Image
Tahun 2014 lalu, ada berita yang membuat seluruh dunia kagum. Seorang Ayah yang mencari negeri tak bertuan, lalu menobatkan putrinya sebagai Tuan Putri di salah satu wilayah Afrika Utara. Bayangkan ada Negara baru dan akan dipimpin oleh seorang Putri kecil. Hal yang menarik perhatian saya adalah ketika sang Putri Emily berkata : "Sebagai seorang putri, adalah tugasku untuk memastikan semua anak-anak di wilayah ini memiliki makanan," Seorang putri yang memperhatikan rakyatnya, memastikan seluruh penduduk di negerinya dapat makan dan merasa aman . Selayaknya seorang pemimpin,  menggerahkan tenaganya untuk rakyat, bukan untuk diri pribadi. Mementingkan kepentingan rakyat, bukan kepentingan pribadi atau golongan kapitalis.   Tidak mencekik rakyat dengan kebutuhan pokok yang mahal,  menegakkan hukum yang adil, merasionalkan penegakkan hukum, tegas, dan jujur. Ungkapan putri kecil tersebut adalah contoh paling sederhana dari banyak pekerjaan seorang pemimpin. Contoh

KALKULASI TINGGI RENDAH ?

Image
Langsung saja. Judul ini mungkin berisi tentang ketidaknyamanan suatu perasaan. Suatu sikap,  kalimat, atau diksi yang membuat seseorang tersinggung. Apalagi kalau bermain kata-kata dengan seorang perempuan. Ketahuilah, hati perempuan itu sangatlah mudah rapuh. Seorang wanita yang memamerkan siapa dirinya dan bagaimana keluarganya seolah mengatakan "keluarga saya berpendidikan semua,  tentu calon menantu saya juga harus orang hebat". Kehidupan bergensi yang beliau pamerkan membuat ciut nyali gadis yang mungkin calon istri dari anaknya. Adalah anak laki-laki kesayangan ibu. Berpendidikan magister,  punya pekerjaan di perusahaan besar,  dan punya usaha kecil yang lebih dari cukup untuk biaya tambahan foya-foya. Suatu saat saya berada dalam mobil bersama keluarga itu.  Sang ibu sangat pintar, mendiskusikan berbagai persoalan alamiah, dan fenomena-fenomena alam dan sosial yang terjadi belakangan. Sempat terlintas suatu saat aku akan menjadi ibu seperti itu. Tapi setelah s

Hambatan Menikah ?

Image
“Jangan nikah dulu dek, hidup itu seru!” Mbak Dosen – Jakarta 14 Desember 2018. Hari ini saya dari Depok menuju Jakarta menggunakan commuter line kereta api. Sedikit cerita selama di ibu kota saya banyak menemukan orang yang belum menikah di umur yang sudah seharusnya yaitu 30-35 tahun. Saya heran bagaimana mereka bisa santai menjalani hidup tanpa mempermasalahkan masa depan untuk berkeluarga. Sampai di Jakarta saya tidur siang sejenak setelah zuhur. Tiba-tiba nada handphone berbunyi ada yang calling ternyata teman dari SMA. “Jadi ke Gramedia hari ini?” Duh, saya hampir lupa punya jadwal hari ini. Sebelum kembali ke Padang saya harus beli buku walaupun di Depok kemaren saya sudah beli 2 buku. Tanpa pikir panjang langsung bergegas dandan dan OTW. Menuju halte busway saya menge-cek google map di mana Gramedia pusat berada. Jalan Matraman. Saya belum pernah ke Matraman sebelumnya, mungkin pernah hanya berlalu saja. Selanjutnya saya harus melihat peta jalur busway Ja