Benar dan Salah




"Ketika saya salah apakah anda benar?"
Itu kalimat yang aku baca di belakang angkot biru.  Lalu aku berpikir sejenak, "bagaimana contohnya?". Tiba-tiba ia berhenti,  dan aku tepat dibelakangnya. Aku mundur sedikit karena melihat ekor angkot sedikit surut. Sekejap ia mundur cepat. Lantas kepala motorku terbelah tapi masih utuh di tempatnya.

Orang di sekitar itu berteriak kepada angkot yang menurutnya salah. Orang angkot keluar jumlahnya tiga orang pemuda. Menanyakan bagaimana dengan ku (benar, mereka sopan dan bertanggung jawab).  Aku bilang "cuma sedikit,  gak apa-apa" sembari tersenyum menyembunyikan retakan di kepala motor dan mengurungkan suatu kesalahan.  Kesalahan nya?  Bukan,  kesalahan ku. Aku yang salah,  sebab tak cepat menarik motor ke belakang. Aku yang keliru.

Orang-orang keluar rumah melihat kejadian itu. Mereka menatap sopir angkot dengan mata geram.  Tentu mereka berpihak padaku. Tapi kembali ke kalimat yang tertempel di belakang angkot.  Ketika angkot salah apakah aku benar? Ya, aku juga salah. Ketika aku menggeleng dan tersenyum,  semua berakhir. No problem! Seolah tidak terjadi apa-apa mereka masuk ke dalam rumah dan beraktifitas kembali.

Ada 3 pelajaran dari kejadian ini: 1) ketika kita ingin mengetahui sesuatu, Allah akan menunjukkannya dengan cara yang paling baik, 2)suatu ilmu & pelajaran akan datang dari mana saja, walaupun itu hanya angkot,  3)kata-kata ilmu,  nasehat,  motto, motivasi, pelajaran, dan kata baik lainnya sangat bermanfaat apabila kita bagikan kepada sesama. Terutama bagi kita yang membagikan. Dibuktikan oleh kejadian ini, jika tak ada kata-kata seperti di atas pada angkot tersebut,  tentu aku akan menuntut soal kepala motor yang pecah.

Mulai sekarang kita harus berpikir,  ketika melihat seorang yang salah kembalikan kepada diri sendiri,  apakah kita benar? Atau sama hal nya dengan orang yang kita anggap salah? "Semut di seberang danau tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak" barangkali ini suatu ungkapan pepatah yang dilanjutkan oleh kalimat dari angkot tersebut. Selanjutnya "prasangka", kadang kita melihat suatu kekeliruan dan mencap seorang itu dengan jelek. Tanyakan kembali kepada diri sendiri, apakah kita benar?  Dan teliti dengan jujur dan spesifik bagaimana kita berbuat.

24/04/2017 -Hanifa Fitri

Comments

Popular posts from this blog

Peta Administrasi Kab. LimaPuluh Kota

Air Terjun Lubuk Minturun

Peta Lokasi Air Terjun Lubuak Bulan