Posts

Showing posts from December, 2016

Jarum Waktu

Image
Jarum yang terus berputar setiap detik-detik berdetik. Ia pedangku. Aku latih selalu diri untuk mengendalikannya. Aku pakai ia untuk menaklukan segala pekerjaanku.  Ketika satu detik alpa, ia mulai menciumku dengan bibirnya yang tajam. Sungguh tajam, ciuman mematikan itu. Kadang terasa tumpul kala aku terlena bisikan peri. Meremehkan si kecil jarum. Aku hampir terbunuh. Aku benar-benar kalah. Darahku bercucuran menjejaki langkah-langkah aku tertatih. O bak mawar merah merona, kau harum dengan merahmu. Sungguh sia-sia, kau tak ku jaga. Mau sampai kapan luka ini mengalir. Aku butuh, kau si penggerak raga. Si pedang berseru, “Jangan lupakan aku! Kejar aku! Sekarang juga!” Aku mencoba berlari mengejarmu yang kian berlari. Sudah, jangan menari-nari di atas darahku. Aku mendapatimu, aku menggapaimu. Tapi tidak. Kau menari lagi di tetesan darahku. O tubuh bisu mengapa kau diam berlumpur darah. Tidak, tidak aku. Aku terbunuh. Bantaian leherku tak kunjung reda. Pedan

Mie Instan

Image
Cepat dan mudah memang jadi alasan terbaik untuk menyukai kata instan. Begitu juga soal makanan. Jika instan dalam makanan bisa jadi enak tentunya, apalagi jika lapar sedang memuncak. Mie instan, salah satu makanan instan yang mudah dan cepat disajikan. Disukai banyak orang bahkan hampir semua orang menyukai mie instan. Terutama anak-anak. Ketika aku kecil, mie instan adalah makanan yang paling aku suka. Bahagia sekali bila lihat mie instan dan memakannya mentah-mentah. Dilain sisi banyak orang yang melarangku untuk memakannya. Terutama ibu. Ibu melarang makan mie instan dalam keadaan mentah. Apalagi terus-menerus dan menjadi makanan favorit. Pertama kali makan mie instan itu dengan nenekku. Nenekku mengajakku pergi main-main sekitar rumah dan menemukan warung kecil. Di sana aku ditawarkan makan mie instan yang direbus (dengan cara dimasukan air hangat ke dalam bungkusan mie instan dan diikat karet gelang). Lalu ditunggu beberapa saat hingga mie instan tersebut mengembang dan s