Benar dan Salah
"Ketika saya salah apakah anda benar?" Itu kalimat yang aku baca di belakang angkot biru. Lalu aku berpikir sejenak, "bagaimana contohnya?". Tiba-tiba ia berhenti, dan aku tepat dibelakangnya. Aku mundur sedikit karena melihat ekor angkot sedikit surut. Sekejap ia mundur cepat. Lantas kepala motorku terbelah tapi masih utuh di tempatnya. Orang di sekitar itu berteriak kepada angkot yang menurutnya salah. Orang angkot keluar jumlahnya tiga orang pemuda. Menanyakan bagaimana dengan ku (benar, mereka sopan dan bertanggung jawab). Aku bilang "cuma sedikit, gak apa-apa" sembari tersenyum menyembunyikan retakan di kepala motor dan mengurungkan suatu kesalahan. Kesalahan nya? Bukan, kesalahan ku. Aku yang salah, sebab tak cepat menarik motor ke belakang. Aku yang keliru. Orang-orang keluar rumah melihat kejadian itu. Mereka menatap sopir angkot dengan mata geram. Tentu mereka berpihak padaku. Tapi kembali ke kalimat yang tertempel di belakang