Jangan Sombong Walaupun Menjadi GURU
Pagi sebelum siang itu saya mendapat kabar dari tante di Padang setelah ditelfon kakak iparnya. Ketika aku mendengar, entahlah rasanya tidak mungkin, biasa saja. Saya tidak shock, panik dan lainnya. Saya kira "ah pasti dugaan saja", atau lagi kritis saja. Innalillahiwainnalillahirojiun, Tak lama kemudian kabar baru menyatakan bahwa beliau sudah pergi dari muka bumi ini. Berpuluh-puluh handphone mungkin berdering dalam sejam hari itu. Ayah langsung menengok ke rumah paman waktu itu, karena ayah sangat menyayangi beliau. Saat saya pulang kampung idul adha kemaren, ibu yang cerita. Ayah menangis sangat ketika kotbah sebelum paman disolatkan. Kata ayah, “paman itu bagus, beliau jadi murid, hormat, namun setelah menjadi seorang guru, beliau tetap mau menjadi murid. Guru yang dulu tetap dihormatinya sebagai guru dalam hidup. Itulah yang namanya orang yang menuntut ilmu. Maka ilmu dari manapun akan selalu hadir, kekal dalam diri kita”. Jadi kita boleh "mengambil